Minggu, 06 Mei 2012

The International Jew


Judul buku: The International Jew
Penulis: Henry Ford
Penerbit: Hikmah, Kelompok Mizan
Cetakan ke: II,
Tahun terbit: November 2006
Dimensi: 294 hlm, 13x20 cm
***

Yahudi ternyata telah mencengkram segalanya!

Setidaknya, itulah kata-kata yang paling mewakili rangkuman dari buku “The International Jew” karya Henry Ford, pendiri perusahaan mobil Ford yang sekaligus salah satu tokoh terpenting sejarah Amerika modern.

Bukti-bukti dari pernyataan tersebut dapat digambarkan dengan jelas jika kita melihat kondisi dunia saat ini, yang di antaranya adalah carut-marutnya perekonomian di dunia yang dikuasai oleh Amerika Serikat, yang notabene amat dikendalikan oleh kaum Yahudi di balik layar dan juga ketidakmampuan bangsa-bangsa di dunia dalam meredam arus liberalisme yang kebablasan. Ini terlihat dalam Protokol-protokol berikut.

“Kita harus memaksa pemerintahan-pemerintahan non-Yahudi untuk mengambil langkah-langkah sesuai dengan rencana-rencana kita yang mulai mendekati keberhasilan, dengan membidikkan tekanan opini publik yang diorganisir secara rahasia oleh kita dengan bantuan ‘kekuatan besar’ pers. Dengan beberapa pengecualian yang tidak berarti, keberhasilan itu sudah ada di tangan kita.” (Protokol VII)

“Kita telah menyesatkan, mempesona, dan mendemoralisasi kaum muda non-Yahudi dengan cara memberikan pendidikan dalam hal prinsip dan teori yang jelas-jelas salah bagi kita, namun kita tanamkan pada benak mereka.” (Protokol IX)

“Kita akan menghancurkan dunia hingga pada akhirnya para non-Yahudi akan menawarkan kita kekuasaan internasional dari alam, dan dengan posisi tersebut memungkinkan kita tanpa kekerasan apa pun menyerap semua kekuatan negara dunia dan untuk membentuk pemerintahan adikuasa. Sebagai pengganti dari penguasa saat ini kita harus membentuk lebih dari satu yang disebut sebagai Pemerintah adikuasa.”
“Kita harus mengarahkan pendidikan masyarakat goyim (non-Yahudi-penulis) tersebut. Sehingga kapanpun mereka mencapai sebuah persoalan yang mensyaratkan inisiatif, mereka akan berpangku tangan dalam ketidakmampuan.”
(Protokol V)

Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita kenali terlebih dahulu atas apa yang dimaksud dengan Protokol di sini. Protokol adalah rancangan-rancangan hasil pertemuan para pemuka terpelajar agama Zion (Protocols of Learned Elders of Zion) yang di dalamnya tersimpan rencana-rencana yang amat jahat untuk meraih tujuan mereka (kaum Yahudi), yaitu menguasai dan memimpin dunia sepenuhnya. Lebih lanjut lagi, mari kita simak penjelasan dari Henry Ford mengenai Protokol tersebut pada tanggal 17 Februari 1921,” Satu-satunya pernyataan yang bisa saya keluarkan berkenaan dengan Protokol itu adalah semuanya sesuai dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Protokol-protokol itu sesuai dengan situasi dunia sampai saat ini.”

Lantas, situasi apakah yang ramalannya di Protokol terjadi pada saat ini?

Inilah fakta yang digambarkan di dalam buku tersebut yang diterbitkan oleh Hikmah, salah satu kelompok penerbit Mizan, di halaman 5-6:

“Industri film; industri gula; industri tembakau; lima puluh persen lebih dari industri pengemasan daging; enam puluh persen lebih industri pembuatan sepatu; sebagian besar industri musik di negara ini; bisnis minuman keras; perhiasan; padi; kapas; minyak; baja; magazine authorship; distribusi media massa; bisnis peminjaman; dan banyak industri lain. Baik berskala nasional maupun internasional. Semuanya berada di bawah kontrol Yahudi Amerika, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan jaringan Yahudi di luar negeri.”

Maka tidaklah heran jika pusat kekuatan dunia saat ini saja (Amerika Serikat) faktanya ditunggangi oleh kaum Yahudi, bagaimana dengan negara-negara lain yang “taringnya” tidak “setajam” Amerika Serikat? Tentu saja jauh lebih banyak cengkraman kaum Yahudi di sana, sebagaimana penjelasan Benjamin Disraeli, Earl of Beaconsfield dan Perdana Menteri Inggris pada satu masa tertentu,” Anda tak akan pernah meneliti gerakan besar intelektual di Eropa tanpa orang-orang Yahudi berpartisipasi besar di sana. Jesuit-jesuit pertama adalah orang-orang Yahudi. Diplomasi Rusia yang misterius yang begitu mencemaskan Eropa Barat diorganisasikan dan secara prinsipil dikendalikan oleh Yahudi. Revolusi besar yang pada saat ini dipersiapkan di Jerman, dan akan terjadi, sebuah Reformasi kedua yang lebih besar, dan darinya begitu sedikit diketahui di Inggris, seluruhnya berkembang di bawah bantuan orang-orang Yahudi.”

Mengenai fakta akan suatu konsekuensi dari arus liberalisme – yang membebaskan segalanya hingga tak lagi mempunyai konsep yang jelas – dibeberkan dalam rencana mereka yang tertuang dalam Protokol X, “Ketika kita mulai memperkenalkan racun liberalisme ke dalam organisme pemerintahan, saat itulah seluruh kulit politisnya berubah.”

Mengapa konsep liberalisme mengakibatkan konsep yang tidak jelas lagi (kabur)? Karena dengan konsep “keterbukaan” liberalisme, segalanya akan dipandang “boleh” dan tidak ada yang salah karena tidak memiliki batasan yang jelas. Karenanya, kaum Yahudi akan mudah bercokol di mana-mana dan menanamkan suatu paham baru yang begitu meyakinkan dan terlihat mampu “menyatukan” (karena mereka menjadi kebingungan dengan begitu banyaknya paham yang diperbolehkan) yang telah mereka rancang sejak lama.

“Membuat semua orang frustasi dengan pertikaian, kebencian, persengketaan, kelaparan, penyakit, hasrat, sampai kaum non-Yahudi tidak dapat menemukan jalan keluar lain, kecuali merasa tertarik dengan uang dan kekuasaan kita.” (Protokol X)

Dengan demikian, “wajarlah” jika pusat kekuatan dunia saat ini berada di tangan Yahudi, bukan negara Amerika Serikat ataupun negara lainnya. Hal ini diperjelas dengan “impian” mereka yang memang terbukti pada saat ini.

“Agar tidak secara prematur menghancurkan institusi-institusi non-Yahudi, kita telah meletakkan tangan efisien kita pada institusi-institusi tersebut. Mereka tadinya begitu kaku dan teratur, tapi kita telah menggantikannya dengan bentuk administrasi yang bebas dan tidak teratur. Kita telah mengotak-atik jurisprudensi, hak, pers, kebebasan seseorang, dan yang terpenting, pendidikan dan budaya, tonggak penting bagi eksistensi bebas.”
“Kita telah menyesatkan, memabukkan dan memerosotkan moral generasi muda non-Yahudi lewat pendidikan dalam hal prinsip dan teori yang jelas-jelas salah bagi kita, tapi kita tanamkan dalam benak mereka.”
“Di luar hukum yang berlaku, tanpa melakukan perubahan nyata namun dengan menggoyangkannya lewat interpretasi yang berlawanan, kita telah menciptakan hasil yang menakjubkan.”
(Protokol IX)

Lebih jelasnya, di buku ini akan terdapat begitu banyak fakta yang mencengangkan yang disajikan begitu lugas dan nyata dan membuat kita semakin geram dan gemas atas sepak terjang kaum Yahudi ini. Maka sebagai kaum muslim, tentu kita takkan tinggal diam menghadapi kenyataan dunia seperti ini. Hanya dengan kekuatan-Nya dan perjuangan yang hebatlah kita bisa memenangkan kebenaran di atas kesesatan-kesesatan yang telah merajalela di muka bumi ini. Allahuakbar!!!



Penulis : Shabrina Farha Nisa
Mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB)
Program Studi Kimia - angkatan 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar