Aksi biadab tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan kembali dipertontonkan kepada dunia. Harian AS Los Angeles Times memuat foto-foto tentara AS menghina jasad pejuang Afghanistan, Rabu (18/4).
Di salah satu foto, tampak satu tentara bergaya di samping jasad bertuliskan "Pemburu Zombie". Sementara di foto kedua, tentara bergaya dengan polisi Afghanistan memegang potongan kaki jasad pejuang. Di foto lainnya, dua tentara memegang tangan jasad pejuang dengan jari tengah terangkat.
Beredarnya foto-foto tersebut, ditengarai akan memicu ketegangan baru hubungan antara Kabul dan Washington.
Di samping itu, meskipun pihak militer AS buru-buru mengutuk, foto-foto yang mensiratkan penghinaan itu dikhawatirkan semakin memicu kebencian warga lokal untuk kemudian melakukan "balas dendam" kepada tentara AS seperti sebelumnya.
"Foto-foto ini jelas tidak mencerminkan atau mewakili profesionalisme seluruh pasukan AS yang bertugas di Afghanistan," jelas Juru bicara Leon Panetta, George Little.
"Siapapun yang melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini akan diminta tanggung jawab," tambah Little.
Selain melalui Little, panglima Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan Jenderal AS John Allen juga mengecam setelah mengetahui foto-foto tersebut.
Sebelumnya, pada awal Januari lalu beredar video pengencingan jenazah Pejuang Afghanistan oleh tentara AS. Tersulut kemarahan atas video tersebut, seorang tentara Afghanistan menembak mati empat tentara Perancis dan melukai 15 tentara lainnya, tak lama setelah itu. Pekan terakhir Januari, seorang pria Afghanistan menikam dua tentara AS hingga tewas di barat daya Afghanistan, juga terpicu oleh video tersebut. [IK/Hdy/bsb]
Di salah satu foto, tampak satu tentara bergaya di samping jasad bertuliskan "Pemburu Zombie". Sementara di foto kedua, tentara bergaya dengan polisi Afghanistan memegang potongan kaki jasad pejuang. Di foto lainnya, dua tentara memegang tangan jasad pejuang dengan jari tengah terangkat.
Beredarnya foto-foto tersebut, ditengarai akan memicu ketegangan baru hubungan antara Kabul dan Washington.
Di samping itu, meskipun pihak militer AS buru-buru mengutuk, foto-foto yang mensiratkan penghinaan itu dikhawatirkan semakin memicu kebencian warga lokal untuk kemudian melakukan "balas dendam" kepada tentara AS seperti sebelumnya.
"Foto-foto ini jelas tidak mencerminkan atau mewakili profesionalisme seluruh pasukan AS yang bertugas di Afghanistan," jelas Juru bicara Leon Panetta, George Little.
"Siapapun yang melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini akan diminta tanggung jawab," tambah Little.
Selain melalui Little, panglima Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan Jenderal AS John Allen juga mengecam setelah mengetahui foto-foto tersebut.
Sebelumnya, pada awal Januari lalu beredar video pengencingan jenazah Pejuang Afghanistan oleh tentara AS. Tersulut kemarahan atas video tersebut, seorang tentara Afghanistan menembak mati empat tentara Perancis dan melukai 15 tentara lainnya, tak lama setelah itu. Pekan terakhir Januari, seorang pria Afghanistan menikam dua tentara AS hingga tewas di barat daya Afghanistan, juga terpicu oleh video tersebut. [IK/Hdy/bsb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar