Kamis, 12 April 2012

Satu Dekade, 2.106 Islamic Center Berdiri di AS


Jumlah Islamic Center dan Masjid di Amerika Serikat (AS) mengalami pertumbuhan luar biasa. Dalam satu dekade terakhir, sebanyak 2.106 Islamic Center telah berdiri di negeri Paman Sam itu. Ini berarti, jumlah Islamic Center bertambah lebih dari 210 unit per tahun atau 17-18 Islamic Center berdiri setiap bulan. Demikian hasil studi terbaru dari Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Hartford Institute on Religion, Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA) dan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR).

"Jumlah tersebut belum termasuk 900 masjid yang telah berdiri sejak tahun 2000 lalu," sebut laporan studi tersebut yang di lansir dari the daily news egypt, Kamis (12/4).

Angka pertumbuhan Islamic Center dan Masjid itu ternyata berbanding terbalik dengan adanya kontroversi dari warga AS dan kebijakan pemerintah, yang melakukan pengawasan ketat terhadap umat Islam.

Periode 2010-2011 dapat disebut sebagai puncak kontroversi dengan adanya penolakan besar berdirinya sebuah Islamic Center di dekat lokasi World Trade Center (WTC). Penolakan anti pendirian masjid ini kemudian berkembang ke seluruh wilayah di Tennessee hingga California.

Namun, fakta yang dipotret survei ini mencatat hal sebaliknya. Meskipun ada penolakan sebagian orang, masjid-masjid dan Islamic Center baru terus bermunculan.

Studi lainnya yang dilakukan di Pusat Keyakinan Antar Umat Beragama New York menunjukkan, selama lebih dari satu dekade, warga New York sadar semakin banyak warga muslim menyebar dan mengisi ruang-ruang publik di kota ini. Warga muslim itu juga telah memperkuat struktur sosial dan ikut serta dalam berbagai aksi kemasyarakatan, seperti memberikan makanan halal bagi gelandangan dan mengkampanyekan sadar HIV/AIDS. Dalam aksinya, umat Islam juga tidak enggan bermitra dengan dengan berbagai lembaga Khatolik Roma.

Hasil studi lainnya menunjukkan, Muslim di AS juga dalam memerangi kemiskinan, tunawisma dan ketertinggalan. Warga Muslim New York telah bekerja bahu-membahu dengan warga agama lain memenuhi tantangan besar AS disaat krisis. [IK/Rpb]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar