Senin, 23 April 2012

Riset: Nonton Film Porno Rusak Otak


Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, menonton film porno justru dapat mematikan bagian otak yang memproses rangsangan visual. Setidaknya, hal ini terjadi pada wanita. Demikian hasil studi yang digelar dari University of Groningen Medical Centre di Belanda yang meneliti hal tersebut.

Penelitian ini melibatkan 12 responden wanita yang tercatat sehat secara fisik dan jasmani, belum memasuki masa menopause, dan heteroseksual.

Mereka juga menggunakan kontrasepsi, sehingga hormon yang mengatur mood dan hasrat seksual selama masa siklus menstruasi dapat diperhalus.

Seperti dikutip Daily Mail, Kamis (19/04/2012), para responden kemudian diminta untuk menyaksikan tiga video porno. Satu video hanya menayangkan adegan foreplay dan masturbasi, sedangkan video lainnya menampilkan adegan-adegan yang lebih panas, dengan seks oral dan penetrasi. Sambil menyaksikan video porno para responden diamati aktivitas otaknya menggunakan Positron Emission Tomography (PET scan).

Hasil scan menunjukkan, saat responden menyaksikan film yang paling vulgar, aliran darah ke bagian primary visual cortex di otak semakin berkurang. Dengan aliran darah yang berkurang, kinerja otak pun semakin menurun.

Pakar uroneurologi Gert Holstage yang juga salah satu anggota tim peneliti, menyebutkan bahwa otak lebih banyak berkonsentrasi pada proses rangsangan daripada memproses tampilan visual selama menyaksikan film.

“Anda harus menyadari bahwa otak membutuhkan cadangan energi sebanyak mungkin. Maka, jika ada beberapa bagian otak tidak difungsikan, cadangan itu segera turun,” kata Gert Holstege, salah satu uroneurologis tim peneliti. Penelitian itu juga membuahkan kesimpulan lain, yaitu wanita membutuhkan situasi yang aman saat berhubungan.

“Agar dapat bekerja dengan baik, otak harus menyisakan energi sebanyak mungkin. Jika separuh bagian otak tidak berfungsi (karena tidak mendapat pasokan darah), kinerjanya akan menurun,” paparnya seperti dikutip LiveScience.

Holstage merujuk pada hasil studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa otak dapat merasa gugup atau terangsang, tapi tidak dapat melakukan keduanya sekaligus.

Selama orgasme, aktivitas di bagian otak yang mengontrol rasa gugup dan gelisah langsung menurun drastis. Inilah sebabnya mengapa wanita yang memiliki libido rendah kerap kali merasa gelisah. [Sumber: Hidayatullah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar