Meskipun peserta GMJ tak bisa memasuki Al Quds karena represifnya pemerintah Zionis Israel, Jum'at lalu (30/3), konvoi global yang diikuti 80 negara itu berhasil mencapai tiga target utamanya.
Kordinator Umum GMJ di Yordania, Ribhi Halloum, mengungkapkan, target pertama GMJ adalah meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kegiatan GMJ selanjutnya. Selain pawai damai ke perbatasan oleh aktifis internasional, kegiatan GMJ adalah aksi duduk diam yang digelar di negara-negara yang berbatasan dengan Palestina, seperti Yordania, Lebanon, Suriah dan Mesir.
Target kedua GMJ adalah menegaskan kepada dunia bahwa Israel adalah penjajah. Di dalam negeri, warga Palestina mengikuti GMJ dengan demonstrasi dan konfrontasi berhadap-hadapan dengan Israel.
"Target kedua ini untuk terus mengkampanyekan bahwa Palestina bukan lagi urusan rakyat Palestina semata, tapi sudah menjadi persoalan global, dan ini terbukti dengan keikusertaan lebih dari 80 negara di seluruh dunia dalam aksi GMJ," kata Halloum.
Target ketiga GMJ adalah menunjukkan bahwa rezim Israel, seberapa lamapun bertahan, pada akhirnya akan lenyap juga karena ia menjajah Palestina. Agaknya, sinyal ini telah ditangkap Israel dengan ketakutannya sehingga mensiagakan kekuatan militernya di perbatasan.
Aksi GMJ Jum'at lalu itu berakhir pukul 17:00 waktu setempat. Panitia tidak memaksa masuk Al Quds setelah mengetahui reaksi keras Israel yang represif terhadap gerakan GMJ. Israel mengerahkan pasukan militer dan polisinya untuk berjaga-jaga di perbatasan, dan menutup total wilayah Tepi Barat selama satu hari penuh. [AM/Knr/bsb]
Kordinator Umum GMJ di Yordania, Ribhi Halloum, mengungkapkan, target pertama GMJ adalah meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kegiatan GMJ selanjutnya. Selain pawai damai ke perbatasan oleh aktifis internasional, kegiatan GMJ adalah aksi duduk diam yang digelar di negara-negara yang berbatasan dengan Palestina, seperti Yordania, Lebanon, Suriah dan Mesir.
Target kedua GMJ adalah menegaskan kepada dunia bahwa Israel adalah penjajah. Di dalam negeri, warga Palestina mengikuti GMJ dengan demonstrasi dan konfrontasi berhadap-hadapan dengan Israel.
"Target kedua ini untuk terus mengkampanyekan bahwa Palestina bukan lagi urusan rakyat Palestina semata, tapi sudah menjadi persoalan global, dan ini terbukti dengan keikusertaan lebih dari 80 negara di seluruh dunia dalam aksi GMJ," kata Halloum.
Target ketiga GMJ adalah menunjukkan bahwa rezim Israel, seberapa lamapun bertahan, pada akhirnya akan lenyap juga karena ia menjajah Palestina. Agaknya, sinyal ini telah ditangkap Israel dengan ketakutannya sehingga mensiagakan kekuatan militernya di perbatasan.
Aksi GMJ Jum'at lalu itu berakhir pukul 17:00 waktu setempat. Panitia tidak memaksa masuk Al Quds setelah mengetahui reaksi keras Israel yang represif terhadap gerakan GMJ. Israel mengerahkan pasukan militer dan polisinya untuk berjaga-jaga di perbatasan, dan menutup total wilayah Tepi Barat selama satu hari penuh. [AM/Knr/bsb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar