Setelah mencekal Yusuf Qardhawi, Perancis menolak memberikan visa kepada Abdurrahman Yusuf Qardhawi, putra Persatuan Ulama Internasional itu. Sedianya, Abdurrahman dijadwalkan terbang ke Paris Senin depan (9/4) atas undangan pemuda revolusi di Paris.
Seperti halnya pencekalan Qardhawi, agaknya penolakan Perancis memberikan visa kepada Abdurrahman adalah bagian dari upaya Presiden Sarkozy untuk terpilih kembali dalam pemilu tahun ini melalui kampanye pencitraan anti-Islam garis keras. Di mana kondisi Perancis saat ini dinilai sedang berkembang Islamofobia, dan diyakini bahwa memanfaatkan isu itu bisa mendulang dukungan suara.
Pelarangan Yusuf Qardhawi sendiri telah direspon oleh Persatuan Ulama Internasional.
"Kami terkejut, dan kami menegur Perancis karena menolak visa kedatangan Syaikh Yusuf Qaradhawi," kata sekretaris jenderal Persatuan Ulama Internasional (IUMS) Syaikh Ali Al-Qaradaghi, pekan lalu.
Pencekalan Qardhawi juga dinilai sangat tidak beralasan, mengingat ia termasuk ulama yang cukup moderat.
"Dia (Qardhawi) adalah seorang ulama moderat yang memberikan kontribusi untuk memerangi ekstremisme dalam pikiran umat Islam," tambah Al-Qaradaghi. [IK/bsb]
Seperti halnya pencekalan Qardhawi, agaknya penolakan Perancis memberikan visa kepada Abdurrahman adalah bagian dari upaya Presiden Sarkozy untuk terpilih kembali dalam pemilu tahun ini melalui kampanye pencitraan anti-Islam garis keras. Di mana kondisi Perancis saat ini dinilai sedang berkembang Islamofobia, dan diyakini bahwa memanfaatkan isu itu bisa mendulang dukungan suara.
Pelarangan Yusuf Qardhawi sendiri telah direspon oleh Persatuan Ulama Internasional.
"Kami terkejut, dan kami menegur Perancis karena menolak visa kedatangan Syaikh Yusuf Qaradhawi," kata sekretaris jenderal Persatuan Ulama Internasional (IUMS) Syaikh Ali Al-Qaradaghi, pekan lalu.
Pencekalan Qardhawi juga dinilai sangat tidak beralasan, mengingat ia termasuk ulama yang cukup moderat.
"Dia (Qardhawi) adalah seorang ulama moderat yang memberikan kontribusi untuk memerangi ekstremisme dalam pikiran umat Islam," tambah Al-Qaradaghi. [IK/bsb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar