Departemen Luar Negeri Mesir meminta penjelasan pemerintah Israel terkait pernyataan Menlu Israel Avigdor Lieberman yang menyebut Mesir lebih berbahaya dari Iran. Dalam pernyataannya, Lieberman menyerukan persiapan militer sebagai respon atas permusuhan Mesir yang meningkat dan mengkhawatirkan negara Israel.
Menlu Mesir Muhammad Amru menugaskan Dubes Mesir di Israel agar meminta penjelasan dari pemerintah Zionis seputar berita yang mencuat di media bahwa Lieberman mengingatkan Netanyahu bahwa akibat revolusi dan perubahan politik, Mesir menjadi ancaman sangat serius bagi eksistensi Israel.
Dalam pernyataan departemen luar negeri Mesir, Senin (23/4), dubes Mesir akan meminta penjelasan sejauh mana kebenaran sikap yang dinisbatkan kepada Menlu Israel, juga akan menyampaikan kepada pemerintah Israel soal keterkejutan Mesir atas keluarnya pernyataan tersebut.
Seperti diketahui, Harian Israel Ma’arev, Ahad (22/4) memberitakan, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengirimkan sebuah dokumen kepada Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, baru-baru ini. Lieberman mengingatkan Netanyahu bahwa menyusul revolusi 25 Januari 2011 dan perubahan politik, Mesir menjadi lebih berbahaya daripada Iran.
Lieberman juga mengusulkan agar Israel mengambil langkah berani dengan membentuk kembali Kesatuan Militer Selatan dan menempatkannya di perbatasan Mesir-Israel. Divisi tersebut berkekuatan 4 divisi dan telah dibekukan sejak Mesir mengakui kedaulatan penjajah zionis Yahudi dalam perjanjian Camp Davids, 1981.[IK/IP/bsb]
Menlu Mesir Muhammad Amru menugaskan Dubes Mesir di Israel agar meminta penjelasan dari pemerintah Zionis seputar berita yang mencuat di media bahwa Lieberman mengingatkan Netanyahu bahwa akibat revolusi dan perubahan politik, Mesir menjadi ancaman sangat serius bagi eksistensi Israel.
Dalam pernyataan departemen luar negeri Mesir, Senin (23/4), dubes Mesir akan meminta penjelasan sejauh mana kebenaran sikap yang dinisbatkan kepada Menlu Israel, juga akan menyampaikan kepada pemerintah Israel soal keterkejutan Mesir atas keluarnya pernyataan tersebut.
Seperti diketahui, Harian Israel Ma’arev, Ahad (22/4) memberitakan, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengirimkan sebuah dokumen kepada Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, baru-baru ini. Lieberman mengingatkan Netanyahu bahwa menyusul revolusi 25 Januari 2011 dan perubahan politik, Mesir menjadi lebih berbahaya daripada Iran.
Lieberman juga mengusulkan agar Israel mengambil langkah berani dengan membentuk kembali Kesatuan Militer Selatan dan menempatkannya di perbatasan Mesir-Israel. Divisi tersebut berkekuatan 4 divisi dan telah dibekukan sejak Mesir mengakui kedaulatan penjajah zionis Yahudi dalam perjanjian Camp Davids, 1981.[IK/IP/bsb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar