Jumat, 20 April 2012

14 Harapan Di Balik Nama PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini memasuki usianya yang ke-14. Ibarat manusia, usia 14 tahun dalam syariat diistilahkan dengan amrad, tahun terakhir amrad. Fase amrad merupakan masa di mana anak memerlukan pengembangan potensinya dan memasuki masa baligh. Sebelum fase amrad, telah dilalui tiga masa yaitu bayi (0-2 tahun), thufulah/anak-anak (2-7 tahun), dan tamyiz (7-10 tahun).

14 tahun juga berarti fase taklif akan menjelang. Taklif yang umumnya dimulai pada usia 15 tahun merupakan masa di mana tuntutan tanggungjawab dan beban sudah mulai berada di pundak seseorang.

Jika diperhatikan, perjalanan PKS juga mirip-mirip demikian. Kini ia berada pada masa pengembangan potensi-potensinya, untuk di tahun-tahun berikutnya harus siap memikul amanah dan tanggungjawab yang lebih besar dalam mengelola negara. Maka masa sekarang ini merupakan masa transisi sekaligus persiapan untuk mengambil tanggungjawab itu, yang jika dimaknai oleh kader dan struktur partai Islam itu akan menjadikannya kokoh dalam memimpin dan melayani.

Meskipun saat ini baru berusia 14 tahun, setidaknya telah ada 14 harapan terhadap PKS sesuai dengan namanya:

Pantang Korupsi Sogokan
Inilah yang diharapkan publik dari PKS, yang juga menjadi poin pertama dalam tulisan Al Muzammil Yusuf “Spiritualitas Politik”. Tahun lalu Kompas melaporkan, sepanjang 2004-2011 Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 158 kepala daerah tersangkut korupsi dan sedikitnya 42 anggota DPR pada 2008-2011 juga terseret korupsi. Semoga PKS bisa membuktikan kader-kadernya tidak terlibat dan selamanya tidak terlibat, bahkan berada pada garda terdepan pemberantasan korupsi.

Penghapus Kemiskinan Sistemik
Jika salah satu calon presiden Mesir sudah berkampanye “Kemiskinan adalah musuh pertama Mesir”, sesungguhnya Indonesia juga tidak jauh berbeda. Pada Maret 2011, angka kemiskinan tercatat sebesar 12,5 persen. Angka itu dari BPS, namun faktanya bisa lebih besar. Jika PKS mampu menggulirkan program-program peningkatan kesejahteraan, tentu ia telah mewujudkan salah satu harapan terbesar rakyat Indonesia. Selain melalui program partai, pada daerah yang kepala daerah (walikota/bupati/gubernur) nya PKS, perlu dijadikan sebagai daerah percontohan sehingga masyarakat percaya ketika PKS menang dan menjadi presiden, kemiskinan bisa diperangi.

Pelopor Kehidupan Syariah
Harapan yang tidak boleh diabaikan oleh PKS sebagai Partai Islam, apalagi partai dakwah adalah sebagai Pelopor Kehidupan ber-Syariah. Yakni bagaimana mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari dan memasukkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika kader-kader PKS telah ditarbiyah dengan tarbiyah Islamiyah, masyarakat juga berharap bahwa kebaikan itu bisa dirasakan pada level yang lebih luas.

Pemimpin Kharismatik Sederhana
Publik sangat respek dengan pemimpin-pemimpin yang kompeten, kharismatik namun tetap bersahaja. Orang-orang seperti Jenderal Soedirman dan M. Natsir jauh lebih disuka dan dirindukan daripada pemimpin yang tampil mewah atau bergaya parlente. Tokoh PKS semacam Hidayat Nur Wahid memenuhi kriteria seperti ini, dan karenanya ia disukai secara luas oleh orang-orang di luar PKS sekalipun. PKS harus memperbanyak pemimpin kharismatik sederhana seperti itu.

Partai Keikhlasan Sanubari
Singkatan ini juga dipakai Al Muzammil Yusuf pada tulisan “Spiritualitas Politik.” Pada tulisan itu ia merekam banyak peristiwa di mana orang-orang dari berbagai kalangan memilih dan berharap kepada PKS karena keikhlasan sanubarinya. Seperti seorang tokoh nasional yang menolak lamaran partai besar (waktu itu) dan memilih PKS, walaupun tak ada keuntungan duniawi yang diperolehnya. Seorang aleg partai lain rela meninggalkan partainya setelah mengetahui kebobrokan di gedung dewan, lalu memilih PKS meskipun tak ada jaminan apapun. Bahkan seorang haji yang berdoa dan mendapat petunjuk di samping ka'bah hingga keyakinannya kuat memilih PKS. Seperti kata Ibnu Qayyim bahwa hati yang ikhlas itu laksana cahaya yang bisa ditangkap hati ikhlas lainnya, semoga kader-kader PKS tetap menjaga keikhlasan dan idealismenya.

Palestina Kita Sayangi
Umat Islam itu bersaudara. Dan persaudaraan itu tak boleh dibatasi oleh sekat-sekat geografis. Jika kaum Muslimin di sebuah negara menderita, maka penderitaan itu juga dirasakan oleh saudara Muslim lainnya dan karenanya harus dibela. Palestina telah menjadi ikon bumi jihad akibat penjajahan Zionis Yahudi. PKS menjadi salah satu partai yang concern terhadap Palestina dan karenanya ia disukai dan menjadi harapan banyak Muslim di negeri ini. Ada kedekatan yang luar biasa yang harus terus dipertahankan, karena PKS itu artinya Palestina Kita Sayangi.

Partai Keluarga Sakinah
Di tengah maraknya kasus KDRT, perselingkuhan, perceraian, dan masalah rumah tangga, PKS hadir dengan Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Jauh sebelum mendirikan RKI, kader-kader PKS telah berupaya menerapkan tuntunan Islam dalam berkeluarga. Maka keluarga PKS adalah keluarga cinta, baik antara suami istri maupun anak-anak buah hati mereka. Mungkin karena menyaksikan fenomena itu, banyak orang di luar PKS yang ingin memperoleh suami atau istri kader PKS. PKS dengan demikian dikenal sebagai Partai Keluarga Sakinah.

Partai Kader Sejati
Di saat banyak partai kesulitan menggerakkan massa tanpa uang, atau menghadirkan peserta kampanye, PKS bahkan bisa menggerakkan kader-kadernya sepanjang tahun, dekat atau jauh pemilu. Kader-kadernya juga terbiasa berkorban dan aktif dalam kegiatan sosial seperti baksos atau penanggulangan bencana. Mencari pengurus atau caleg, PKS juga tidak kesulitan karena sistem kaderisasinya jalan. PKS menjadi harapan karena ia adalah Partai Kader Sejati.

Partai Kaya Solusi
Untuk penanggulangan bencana, PKS membentuk P2B. Untuk mengatasi masalah kaum ibu dan perempuan, PKS mendirikan PWK. Untuk masalah keluarga dan rumah tangga, PKS memiliki RKI. Untuk memudahkan anak-anak belajar dan bertumbuh kembang sesuai tahapannya, PKS menyediakan Rumah Pelangi. Untuk menyerap aspirasi masyarakat PKS memiliki Rumah Aspirasi. Dan seterusnya. Pun dengan masalah bangsa dan negara. Ketika pemerintah didera kesulitan lantaran BBM, PKS pun mengusulkan solusi. Masyarakat mengharapkan partai yang mampu memberikan solusi, bukan hanya partai yang hanya mampu mengeluhkan masalah. PKS harus menjadi Partai Kaya Solusi.

Penegak Keadilan Sosial
Persoalan hukum masih menjadi hal yang sangat diimpikan oleh mayoritas penduduk negeri ini. Bayangkan, maling ayam atau pencuri sandal yang nilainya hanya puluhan ribu bisa mendekam lama di penjara bahkan diadili massa, sementara koruptor yang nilainya puluhan milyar bahkan tiliun, tampak nyaman-nyaman saja. PKS yang dari awal diketahui kritis diharapkan menjadi Penegak Keadilan Sosial.

Partai Konsisten Sekali
Spanduk ada di mana-mana. “Bersama rakyat PKS konsiten menolak BBM naik.” Masyarakat mulai tahu dan menaruh harapan pada partai yang konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat, bukan berjuang hanya demi kekuasaan dan keuntungan pribadi. PKS harus terus bertahan menjadi Partai Konsisten Sekali.

Partai Kalem dan Santun
Ini yang disukai dan menjadi diferensiasi dari partai-partai lainnya. PKS, tercermin dari kader dan tokoh-tokohnya, harus menjaga sikap kalem dan santunnya. Tidak arogan, tidak sok berkuasa. Tulisan Dahlan Iskan “Massa Santun di Dunia yang Begertah” pada 2003 lalu, perlu dihayati dan dipertahankan nilai-nilai positifnya.

Pilihan Kyai dan Santri
Karena PKS adalah partai Islam dan kader-kadernya yang tertarbiyah menunjukkan akhlak Islamiyah, maka PKS juga membawa harapan para Kyai dan Santri. Jika PKS mampu menjaga harapan itu, apalagi mendekati dan mengajak para Kyai di barisan terdepan pemilih PKS, insya Allah kemenangan akan didapatkan hingga pelosok-pelosok desa dan pesantren-pesantren.

Pilihan Kita Semua
Kebaikan yang terus dihimpun dan kemaslahatan yang terus ditebarkan kepada masyarakat pada akhirnya membuat semakin banyak orang percaya bahwa PKS adalah Pilihan Kita Semua.

Selamat Milad ke-14, semoga PKS terus berjuang menegakkan keadilan dan mewujudkan kesejahteraan, menjadi partai dakwah yang kokoh untuk melayani dan memimpin bangsa. [Jundijustice]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar