Hafiz Mohammad Saeed, pendiri kelompok militan Pakistan Lashkar-e-Taiba, mengejek Amerika Serikat (AS) menyusul sayembara negara itu yang menjanjikan 10 juta dolar AS atau sekitar 91,4 milyar rupiah untuk siapa saja yang bisa menangkap dirinya.
Saeed melontarkan ejekan itu secara terbuka di hadapan media, Rabu (3/4), sehari setelah Washington mengumumkan sayembara 10 milyar dolar itu di situs Kementerian Luar Negeri AS. Ia mengejek AS karena menawarkan hadiah untuk penangkapan seseorang yang keberadaannya jelas-jelas diketahui.
Dalam jumpa pers di dekat markas besar militer Pakistan di Rawalpindi itu, Saeed juga mengatakan, AS seyogyanya memberikan hadiah itu kepadanya.
Saeed dituduh AS sebagai dalang serangan Mumbai 2008. Tokoh berumur 62 tahun itu beroperasi secara terbuka di Pakistan, tampil dalam acara televisi, dan sering memberikan ceramah. Saeed dan Lashkar-e-Taiba dituduh mendalangi berbagai serangan teror, termasuk di Mumbai 4 tahun lalu yang menewaskan 166 orang.
Dalam beberapa bulan terakhir, Saeed memanfaatkan ketenarannya untuk memimpin gerakan memrotes upaya membuka kembali perbatasan Pakistan agar tak dilewati perbekalan tentara NATO di Afghanistan. Jalur itu ditutup setelah serangan udara NATO menewaskan 24 tentara Pakistan.
Sayembara untuk penangkapan Saeed adalah salah satu yang terbesar yang pernah digelar oleh pemerintahan Barack Obama. Jumlahnya sama dengan hadiah untuk penangkapan ketua Taliban, Mullah Omar. [IK/Rpb/Sbp]
Saeed melontarkan ejekan itu secara terbuka di hadapan media, Rabu (3/4), sehari setelah Washington mengumumkan sayembara 10 milyar dolar itu di situs Kementerian Luar Negeri AS. Ia mengejek AS karena menawarkan hadiah untuk penangkapan seseorang yang keberadaannya jelas-jelas diketahui.
Dalam jumpa pers di dekat markas besar militer Pakistan di Rawalpindi itu, Saeed juga mengatakan, AS seyogyanya memberikan hadiah itu kepadanya.
Saeed dituduh AS sebagai dalang serangan Mumbai 2008. Tokoh berumur 62 tahun itu beroperasi secara terbuka di Pakistan, tampil dalam acara televisi, dan sering memberikan ceramah. Saeed dan Lashkar-e-Taiba dituduh mendalangi berbagai serangan teror, termasuk di Mumbai 4 tahun lalu yang menewaskan 166 orang.
Dalam beberapa bulan terakhir, Saeed memanfaatkan ketenarannya untuk memimpin gerakan memrotes upaya membuka kembali perbatasan Pakistan agar tak dilewati perbekalan tentara NATO di Afghanistan. Jalur itu ditutup setelah serangan udara NATO menewaskan 24 tentara Pakistan.
Sayembara untuk penangkapan Saeed adalah salah satu yang terbesar yang pernah digelar oleh pemerintahan Barack Obama. Jumlahnya sama dengan hadiah untuk penangkapan ketua Taliban, Mullah Omar. [IK/Rpb/Sbp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar